Welcome brothers and sisters!!
Kali ini ane mau ngepost salah satu materi pelajaran sejarah, entah kapan dulu disuruhnya, yaitu historiografi. Entah tentang apa ini, ane lupa karena dulu guru sejarah ane terkenal pinter nidurin orang(tidur dalam arti yang sebenarnya), jadi pas ulangan siswanya kaya abis kena amnesia XD.
Paling ngga post ini bisa bermanfaat buat adek" sekalian.
Selamat mengkopas!!
Historiografi
Indonesia Modern
Historiografi Indonesia
modern dimulai sejak diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Indonesia di
Yogyakarta dimulai pada tahun 1957. Semenjak itu penulisan sejarah Indonesia
mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia ditulis oleh orang Indonesia
sendiri. Sehingga dengan demikian dapat dilihat perkembangan Indonesia-sentris
yang mulai beranjak. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan
sejarah itu sendiri. Berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia ditulis oleh
orang Indonesia sendiri, dengan demikian tentu saja objektivitasnya dapat
dipertanggung jawabkan karena yang menulis sejarah adalah orang yang berada
pada saat peristiwa tersebut terjadi atau setidaknya
Pada masa ini juga terdapat
terobosan baru, yaitu munculnya peranan-peranan rakyat kecil atau wong cilik
sebagai pelaku sejarah yang bisa dibilang diperopori oleh Prof. Sartono
kartodirjo. Semenjak itu khasanah historiografi Indonesia bertambah luas.
Selama ini penulisan sejarah boleh dikatakan didominasi oleh para tokoh-tokoh
besar saja seperti para pahlawan kemerdekaan, ataupun tokoh politik yang
berpengaruh. Hal tersebut tentu saja tidak jelek, karena pada masa itu yaitu
sekitar kemerdekaan, bisa dibilang historiografi dipakai sebagai pemicu rasa
nasionalisme ditengah-tengah masyarakat yang baru tumbuh. Oleh karena itu pada
masa itu historiografi hanya berisi mengenai biografi dan penulisan tentang
tokoh-tokoh besar saja.
Perpindahan pandangan
penulisan sejarah yang semula Eropa-sentris menuju Indonesia-sentris tentu saja
sangat berpengaruh bagi perkembangan historiografi selanjutnya. Karena pada
masa penjajahan Belanda historiografi Indonesia memiliki ciri Eropa-sentris
yaitu lebih memadang bangsa Eropa sebagai yang paling baik, dan bangsa diluar
tersebut adalah tidak baik. Tetapi dengan berubahnya pandangan menjadi
Indonesia-sentris memungkinkan bangsa Indonesia tidak lagi dipandang sebagai
bangsa rendahan. Perkembangan yang terlihat pada penulisan sejarah Indonesia
adalah kata-kata "pemberontakan" yang dahulu sering ditulis oleh para
sejarawan Eropa kini berganti menjadi "perlawanan" atau
"perjuangan" hal tersebut logis karena sebagai bangsa yang terjajah
tentu saja harus melawan untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan.
Tetapi pada perkembangan
setelah Seminar Sejarah tahun 1957 muncul beberapa permasalahan yang tampaknya
cukup mengganggu, yaitu para sejarawan cenderung hanya mengekor pada tradisi
historiografi colonial, dalam artian para sejarawan tidak dapat memanfaatkan
tradisi keilmuan sosial dalam melakukan penelitian sejarah. Pada permasalahan
selanjutnya adalah sejarawan seringkali hanya memfokuskan pada persoalan
Indonesia saja, padahal ada persoalan besar yang berkaitan dengan dunia swecara
global. Tetapi tentu saja hal tersebut kemudian menjadi bahan refleksi untuk
perkembangan historiografi selanjutnya.
Historiografi
Nasional
Sesudah bangsa Indonesia memperoleh
kemerdekan pada tahun 1945; maka sejak saat itu ada kegiatan untuk mengubah
penulisan sejarah Indonesia sentris. Artinya bangsa Indonesia dan rakyat
Indonesia menjadi fokus perhatian, sasaran yang harus diungkap, sesuai dengan
kondisi yang ada; sebab yang dimaksud dengan sejarah Indonesia adalah sejarah
yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala
aktivitasnya, baik politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Dengan demikian maka
muncul historiografi nasional yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri sebagai
berikut :
- Mengingat adanya character and
nation-building.
- Indonesia sentris.
- Sesuai dengan pandangan hidup
bangsa Indonesia.
- Disusun oleh orang-orang atau
penulis-penulis Indonesia sendiri, mereka yang memahami dan menjiwai,
dengan tidak meninggalkan syarat-syarat ilmiah.
Contoh historiografi nasional, antara
lain sebagai berikut :
- Sejarah Perlawanan-Perlawanan
Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme, editor Sartono Kartodirdjo.
- Sejarah Nasional Indonesia, Jilid
I sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirdjo.
- Peranan Bangsa Indonesia dalam
Sejarah Asia Tenggara, karya R. Moh. Ali.
- Sekitar Perang Kemerdekaan
Indonesia, Jilid I sampai dengan XI, karya A.H. Nasution, dan masih banyak
lagi.
Cuma segini aja yang ane punya XD
See yaa!!
No comments:
Post a Comment